Selasa, Juni 30, 2015

(Day 12) BERATNYA MEMIKUL AMANAH



Assalamu’alaikum, sahabat mohon maaf atas keterlambatan terbitnya tulisan dalam tiga hari ini yaa.. Bukan karena kesibukan, namun karena ujian sakit dari Allah. Di dalam surat Al-Baqoroh ayat 155 telah disebutkan oleh Allah bahwa manusia akan diuji dengan hal-hal berikut: “155. dan sungguh akan Kami berikan cobaan kepadamu, dengan sedikit ketakutan, kelaparan, kekurangan harta, jiwa dan buah-buahan. dan berikanlah berita gembira kepada orang-orang yang sabar.” Nah, sakit merupakan salah satu bagian dari ujian kekurangan jiwa. Karena rasa sakit disebabkan adanya sesuatu yang tidak pas, hilang, atau berkurangnya sesuatu yang seharusnya berada di dalam tubuh. Begitu insya Allah~
Nah, pada sesi kali ini kita akan berbicara mengenai amanah. Tulisan ini berhubungan dengan tulisan sebelumnya yang berjudul (Day 11) MENUNDUKKAN PANDANGAN DAN MENJAGA AMANAH. Mengenai amanah, ternyata sesuai dengan percakapan imam Al-Ghozali kepada muridnya. Imam Al-Ghozali bertanya kepada muridnya, salah satu pertanyaan dari enam pertanyaan yang diajukan kepada muridnya adalah “apakah hal yang paling berat di dunia ini?” dan tiada seorang pun dari muridnya menjawab dengan benar. Jawaban dari pertanyaan itu telah disebutkan oleh Allah jauh sebelumnya di dalam Al-Qur’an surat Al-Ahzab ayat 72 yang artinya sebagai berikut:
72. Sesungguhnya Kami telah mengemukakan amanat[1233] kepada langit, bumi dan gunung-gunung, Maka semuanya enggan untuk memikul amanat itu dan mereka khawatir akan mengkhianatinya, dan dipikullah amanat itu oleh manusia. Sesungguhnya manusia itu Amat zalim dan Amat bodoh,
[1233] Yang dimaksud dengan amanat di sini ialah tugas-tugas keagamaan.
Dengan demikian, hal yang paling berat di dunia ini adalah memikul amanah. Sungguh, betapa bodohnya manusia telah mau menerima amanah yang dibebankan kepadanya dan lebih bodoh lagi kita yang senang menjadi manusia. Berikut kemudian Allah menjelaskan pada ayat selanjutnya yang artinya adalah: “73. sehingga Allah mengazab orang-orang munafik laki-laki dan perempuan dan orang-orang musyrikin laki-laki dan perempuan; dan sehingga Allah menerima taubat orang-orang mukmin laki-laki dan perempuan. dan adalah Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.” Di dalam tafsir Al-Jalalain disebutkan bahwasannya orang-orang munafik dan orang-orang musyrik adalah orang yang menyia-nyiakan amanah tersebut serta orang-orang mukmin adalah orang yang menunaikan amanahnya.
Barokallahu fiikum kepada orang-orang yang telah mengemban amanah tersebut dengan baik. Semoga kita selalu dimasukkan ke dalam golongan ini, golongan para Nabi, golongan para Sahabat Nabi dan golongan keluarga Nabi. Amiin yaa Robbal Aalamiin..

follow me @qhimahatthoyyib

Tidak ada komentar:

Posting Komentar