Bismillahirrohmanirrohim,
dengan menyebut Asma Allah yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang. Betapa
istimewanya nikmat dan karunia Allah yang telah diberikan kepada kita yaitu
nikmat Iman dan Islam. Merupakan sebuah nikmat yang sangat besar telah
dititipkan kepada Rahim seorang Muslimah nan Sholihah. Terlahir bersih secara
lahir maupun batin. Karena sesungguhnya setiap manusia diciptakan dari tanah liat
dan air mani yang hina namun mempunyai derajat yang tinggi dalam keadaan suci.
Saya secara pribadi merasa kasihan kepada bayi-bayi suci yang dititipkan kepada
para Ibu yang belum memeluk Islam. Mungkin, jika para ruh yang akan ditiupkan
ke dalam tubuh bayi itu diminta untuk memilih. Pastilah ia memilih para Ibu-ibu
Muslimah nan Sholihah agar dapat menepati janji kepada Tuhannya. Janji-janji
ruh ini dapat kita simak di dalam Al-Qur’an surat Al-A’rof ayat 172-174 sebagai
berikut:
172. dan
(ingatlah), ketika Tuhanmu mengeluarkan keturunan anak-anak Adam dari sulbi
mereka dan Allah mengambil kesaksian terhadap jiwa mereka (seraya berfirman):
"Bukankah aku ini Tuhanmu?" mereka menjawab: "Betul (Engkau
Tuban kami), Kami menjadi saksi". (kami lakukan yang demikian itu) agar di
hari kiamat kamu tidak mengatakan: "Sesungguhnya Kami (Bani Adam) adalah
orang-orang yang lengah terhadap ini (keesaan Tuhan)",
173. atau agar
kamu tidak mengatakan: "Sesungguhnya orang-orang tua Kami telah
mempersekutukan Tuhan sejak dahulu, sedang Kami ini adalah anak-anak keturunan
yang (datang) sesudah mereka. Maka Apakah Engkau akan membinasakan Kami karena
perbuatan orang-orang yang sesat dahulu[582]?"
174. dan
Demikianlah Kami menjelaskan ayat-ayat itu, agar mereka kembali (kepada
kebenaran).
[582] Maksudnya:
agar orang-orang musyrik itu jangan mengatakan bahwa bapak-bapak mereka dahulu
telah mempersekutukan Tuhan, sedang mereka tidak tahu menahu bahwa
mempersekutukan Tuhan itu salah, tak ada lagi jalan bagi mereka, hanyalah
meniru orang-orang tua mereka yang mempersekutukan Tuhan itu. karena itu mereka
menganggap bahwa mereka tidak patut disiksa karena kesalahan orang-orang tua
mereka itu.
Nah, sudah jelas
bukan bahwasannya meskipun kita dilahirkan dan dibesarkan oleh orang tua non
muslim, bukanlah menjadi alasan bagi kita untuk berpaling dari janji kita kepada
Allah. Perlu kita ketahui bersama bahwa orang yang ingkar janji adalah orang
yang munafiq. Di samping ingkar terhadap janji, ciri-ciri lain dari orang
munafiq adalah ketika berbicara ia berdusta dan ketika diberi amanah ia
berkhianat. Di dalam Al-Qur’an pun telah dijelaskan oleh Allah bahwasannya
orang munafik itu seperti syaitan yang tidak mengakui apa yang dikerjakannya.
Mari kita simak kisah dalam surat Al-Hasyr ayat 10-16 berikut:
10. dan
orang-orang yang datang sesudah mereka (Muhajirin dan Anshor), mereka berdoa:
"Ya Rabb Kami, beri ampunlah Kami dan saudara-saudara Kami yang telah
beriman lebih dulu dari Kami, dan janganlah Engkau membiarkan kedengkian dalam
hati Kami terhadap orang-orang yang beriman; Ya Rabb Kami, Sesungguhnya Engkau
Maha Penyantun lagi Maha Penyayang."
11. Apakah kamu
tidak memperhatikan orang-orang munafik yang berkata kepada saudara-saudara
mereka yang kafir[1467] di antara ahli kitab: "Sesungguhnya jika kamu
diusir niscaya Kamipun akan keluar bersamamu; dan Kami selama-lamanya tidak
akan patuh kepada siapapun untuk (menyusahkan) kamu, dan jika kamu diperangi
pasti Kami akan membantu kamu." dan Allah menyaksikan bahwa Sesungguhnya
mereka benar-benar pendusta.
12. Sesungguhnya
jika mereka diusir, orang-orang munafik itu tidak akan keluar bersama mereka,
dan Sesungguhnya jika mereka diperangi, niscaya mereka tidak akan menolongnya;
Sesungguhnya jika mereka menolongnya, niscaya mereka akan berpaling lari ke
belakang; kemudian mereka tidak akan mendapat pertolongan.
13. Sesungguhnya
kamu dalam hati mereka lebih ditakuti daripada Allah. yang demikian itu karena
mereka adalah kaum yang tidak mengerti.
14. mereka tidak
akan memerangi kamu dalam Keadaan bersatu padu, kecuali dalam kampung-kampung
yang berbenteng atau di balik tembok. permusuhan antara sesama mereka adalah
sangat hebat. kamu kira mereka itu bersatu, sedang hati mereka berpecah belah.
yang demikian itu karena Sesungguhnya mereka adalah kaum yang tidak mengerti.
15. (mereka
adalah) seperti orang-orang Yahudi yang belum lama sebelum mereka[1468] telah
merasai akibat buruk dari perbuatan mereka[1469], dan bagi mereka azab yang
pedih.
16. (Bujukan
orang-orang munafik itu adalah) seperti (bujukan) shaitan ketika Dia berkata
kepada manusia: "Kafirlah kamu", Maka tatkala manusia itu telah
kafir, Maka ia berkata: "Sesungguhnya aku berlepas diri dari kamu, karena Sesungguhnya
aku takut kepada Allah, Rabb semesta alam".
[1467]
Maksudnya: Bani Nadhir.
[1468]
Maksudnya: Yahudi Bani Qainuqa'
[1469] Maksud
akibat buruk perbuatan mereka adalah mereka diusir dari Madinah ke Syam.
InsyaAllah
demikian saja yang bisa saya tuliskan di malam Barokah ini. Semoga bermanfaat J.
follow me @qhimahatthoyyib
follow me @qhimahatthoyyib
Tidak ada komentar:
Posting Komentar