Kamis, Juni 25, 2015

(Day 9) SEMUA BAYI TERLAHIR SUCI (BERJANJI PADA ILAHI)


Bismillahirrohmanirrohim, dengan menyebut Asma Allah yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang. Betapa istimewanya nikmat dan karunia Allah yang telah diberikan kepada kita yaitu nikmat Iman dan Islam. Merupakan sebuah nikmat yang sangat besar telah dititipkan kepada Rahim seorang Muslimah nan Sholihah. Terlahir bersih secara lahir maupun batin. Karena sesungguhnya setiap manusia diciptakan dari tanah liat dan air mani yang hina namun mempunyai derajat yang tinggi dalam keadaan suci. Saya secara pribadi merasa kasihan kepada bayi-bayi suci yang dititipkan kepada para Ibu yang belum memeluk Islam. Mungkin, jika para ruh yang akan ditiupkan ke dalam tubuh bayi itu diminta untuk memilih. Pastilah ia memilih para Ibu-ibu Muslimah nan Sholihah agar dapat menepati janji kepada Tuhannya. Janji-janji ruh ini dapat kita simak di dalam Al-Qur’an surat Al-A’rof ayat 172-174 sebagai berikut:
172. dan (ingatlah), ketika Tuhanmu mengeluarkan keturunan anak-anak Adam dari sulbi mereka dan Allah mengambil kesaksian terhadap jiwa mereka (seraya berfirman): "Bukankah aku ini Tuhanmu?" mereka menjawab: "Betul (Engkau Tuban kami), Kami menjadi saksi". (kami lakukan yang demikian itu) agar di hari kiamat kamu tidak mengatakan: "Sesungguhnya Kami (Bani Adam) adalah orang-orang yang lengah terhadap ini (keesaan Tuhan)",
173. atau agar kamu tidak mengatakan: "Sesungguhnya orang-orang tua Kami telah mempersekutukan Tuhan sejak dahulu, sedang Kami ini adalah anak-anak keturunan yang (datang) sesudah mereka. Maka Apakah Engkau akan membinasakan Kami karena perbuatan orang-orang yang sesat dahulu[582]?"
174. dan Demikianlah Kami menjelaskan ayat-ayat itu, agar mereka kembali (kepada kebenaran).
[582] Maksudnya: agar orang-orang musyrik itu jangan mengatakan bahwa bapak-bapak mereka dahulu telah mempersekutukan Tuhan, sedang mereka tidak tahu menahu bahwa mempersekutukan Tuhan itu salah, tak ada lagi jalan bagi mereka, hanyalah meniru orang-orang tua mereka yang mempersekutukan Tuhan itu. karena itu mereka menganggap bahwa mereka tidak patut disiksa karena kesalahan orang-orang tua mereka itu.
Nah, sudah jelas bukan bahwasannya meskipun kita dilahirkan dan dibesarkan oleh orang tua non muslim, bukanlah menjadi alasan bagi kita untuk berpaling dari janji kita kepada Allah. Perlu kita ketahui bersama bahwa orang yang ingkar janji adalah orang yang munafiq. Di samping ingkar terhadap janji, ciri-ciri lain dari orang munafiq adalah ketika berbicara ia berdusta dan ketika diberi amanah ia berkhianat. Di dalam Al-Qur’an pun telah dijelaskan oleh Allah bahwasannya orang munafik itu seperti syaitan yang tidak mengakui apa yang dikerjakannya. Mari kita simak kisah dalam surat Al-Hasyr ayat 10-16 berikut:
10. dan orang-orang yang datang sesudah mereka (Muhajirin dan Anshor), mereka berdoa: "Ya Rabb Kami, beri ampunlah Kami dan saudara-saudara Kami yang telah beriman lebih dulu dari Kami, dan janganlah Engkau membiarkan kedengkian dalam hati Kami terhadap orang-orang yang beriman; Ya Rabb Kami, Sesungguhnya Engkau Maha Penyantun lagi Maha Penyayang."
11. Apakah kamu tidak memperhatikan orang-orang munafik yang berkata kepada saudara-saudara mereka yang kafir[1467] di antara ahli kitab: "Sesungguhnya jika kamu diusir niscaya Kamipun akan keluar bersamamu; dan Kami selama-lamanya tidak akan patuh kepada siapapun untuk (menyusahkan) kamu, dan jika kamu diperangi pasti Kami akan membantu kamu." dan Allah menyaksikan bahwa Sesungguhnya mereka benar-benar pendusta.
12. Sesungguhnya jika mereka diusir, orang-orang munafik itu tidak akan keluar bersama mereka, dan Sesungguhnya jika mereka diperangi, niscaya mereka tidak akan menolongnya; Sesungguhnya jika mereka menolongnya, niscaya mereka akan berpaling lari ke belakang; kemudian mereka tidak akan mendapat pertolongan.
13. Sesungguhnya kamu dalam hati mereka lebih ditakuti daripada Allah. yang demikian itu karena mereka adalah kaum yang tidak mengerti.
14. mereka tidak akan memerangi kamu dalam Keadaan bersatu padu, kecuali dalam kampung-kampung yang berbenteng atau di balik tembok. permusuhan antara sesama mereka adalah sangat hebat. kamu kira mereka itu bersatu, sedang hati mereka berpecah belah. yang demikian itu karena Sesungguhnya mereka adalah kaum yang tidak mengerti.
15. (mereka adalah) seperti orang-orang Yahudi yang belum lama sebelum mereka[1468] telah merasai akibat buruk dari perbuatan mereka[1469], dan bagi mereka azab yang pedih.
16. (Bujukan orang-orang munafik itu adalah) seperti (bujukan) shaitan ketika Dia berkata kepada manusia: "Kafirlah kamu", Maka tatkala manusia itu telah kafir, Maka ia berkata: "Sesungguhnya aku berlepas diri dari kamu, karena Sesungguhnya aku takut kepada Allah, Rabb semesta alam".

[1467] Maksudnya: Bani Nadhir.
[1468] Maksudnya: Yahudi Bani Qainuqa'
[1469] Maksud akibat buruk perbuatan mereka adalah mereka diusir dari Madinah ke Syam.
InsyaAllah demikian saja yang bisa saya tuliskan di malam Barokah ini. Semoga bermanfaat J.

follow me @qhimahatthoyyib

Tidak ada komentar:

Posting Komentar